Miki adalah tikus yang nakal. Setiap hari, ia selalu berbuat nakal
dan dimarahi oleh mama nya. Miki suka sekali menjahili temannya. Terkadang,
orang tua dari temannya memarahi mama Miki karena sikap Miki yang sangat nakal.
Alhasil, miki akan diceramahi selama berjam-jam. Namun, semakin hari, Miki
semakin sulit untuk diatur. Mama Miki pun berdoa kepada Yang Kuasa agar bisa
menyadarkan anaknya.
Suatu pagi Miki berencana untuk pergi dari rumah. Ia kesal dengan
mamanya yang selalu memarahinya. “Sudah, aku harus pergi dari rumah ini. Setiap
hari aku terus-terusan dimarahi. Aku kan Cuma ingin bersenang-senang. Siapa
suruh teman-teman lemah semua. Aku ingin pergi saja dari rumah” kata Miki dalam
hatinya. Miki mulai mempersiapkan kepergiannya dengan mengambil baju-baju
miliknya dari dalam lemari.
Sudah 2 minggu Miki pergi dari rumah. Mama miki yang khawatir mulai
mencarinya. “Anakku, dimanakah kamu? Ibumu disini rindu padamu” tangis mama
Miki setiap malam tiba. Ketika pagi datang, mama Miki mulai mencari lagi ke sekolah,
taman bermain, dan kemanapun juga tempat bermain yang biasa dikunjungi Miki.
Akan tetapi, Miki tidak kunjung ditemukan.
Sementara itu, ternyata Miki sudah berada di desa yang lain. Masih
sama, Miki sangat suka menjahili orang lain. Semua anak desa itu selalu
dijahili oleh Miki. Miki merasa bangga akan dirinya yang kuat dan mampu
menguasai desa lain. Setiap hari kerjaannya hanya pergi ke taman dan menjahili
anak-anak desa tersebut.
Suatu hari, Ada tikus dewasa yang menghampirinya dengan bertanya
“apakah kamu yang bernama Miki?”. Miki yang heran pun menjawab “Ya benar saya
Miki. Mengapa om mencari saya?”. Tikus itupun menjawab dengan nada sinis “Oh,
jadi kamu yang suka memjahili anak saya? Asal kamu tahu, perlakuanmu itu
membuat anak saya tidak ingin lagi bermain ke luar rumah. Setiap hari dia hanya
mengurung diri di kamar dan tidak mau untuk keluar. Kamu haru bertanggungjawab
Miki!”. “Mengapa aku harus
bertanggungjawab? Sudah jelas karena anak om yang lemah. Siapa suruh dia lemah?
Kalau dia kuat pasti dia tidak akan berakhir seperti itu. Suruh saja dia
berlatih, siapa tahu dia menjadi anak yang kuat.”
Melihat sikap Miki yang tidak mau mengakui kesalahannya, Tikus
itupun mulai mencari rotan untuk menghukum Miki. Ia mengambil rotan dan bersiap
untuk memukuli Miki. Dia berkata “dasar anak nakal. Sudah berbuat salah,
bukannya kamu minta maaf, malah menyalahkan tikus lain. Jangan harap kamu lepas
dari hukumanku!”.
Sang tikus pun mengayunkan rotan dengan ke arah Miki. Namun siapa
menyangka, rotan tersebut tidak mengenai Miki. Rotan tersebut justru mengenai
mama Miki. Miki pun kaget dengan kemunculan mamanya yang melindungi Dia.
Ternyata, mama Miki telah mendengar kabar bahwa di desa sebelah ada anak nakal
yang muncul lalu menjahili anak lainnya. Mama Miki yang curiga pun langsung
bergegas ke desa sebelah. Dari kejauhan, mama Miki melihat miki yang hendak
dipukuli olah tikus dewasa dan segera berlari ke arah Miki. Itulah sebabnya,
mama Mikilah yang terkena pukulan rotan tersebut.
“Pak, maafkanlah
anak saya, saya berjanji akan membawanya pulang dan mengajarinya untuk tidak
berbuat demikian lagi” kata mama Miki memohon ampunan untuk anaknya. “tidak
bisa begitu buk, anak ibuk sudah berlaku kasar, dia harus diajari.” Tikus itu
membalas. Mama Miki pun berlutut dan mencium kaki tikus tersebut sembari
meminta maaf “pak saya mohon, maafkanlah anak saya. Ini semua salah saya yang
tidak mengajarkan anak saya bagaimana bertindak yang baik. Saya juga sedih
melihat anak saya berbuat demikian dan saya akan terus berusaha untuk
membimbingnya ke arah yang benar. Untuk itu, maafkanlah dia”.
Melihat mamanya berlutut, dan memohon ampun untuk dirinya, Miki pun
menangis seketika. Saat itu perasaannya hancur. Teringat semua kenakalan yang
ia perbuat dan menyusahkan mamanya. Ia menyesal sekali telah berbuat semua itu.
Dengan air mata, Miki pun ikut berlutut dan meminta maaf sambil menangis.
Karena tidak tega, tikus dewasa itu pun memafkan Miki dan pergi.
Miki berkata “Buk, maafkan Miki yang selalu menyakiti ibu. Bahkan
Miki juga selalu tidak emndengarkan nasehat ibu. Miki anak yang sangat nakal.
Miki minta maaf bu. Mulai sekarang Miki berjanji akan jadi anak yang baik dan
patuh kepada orangtua.” Mama miki pun menjawab “annakku, seperti apapun kamu,
ibu akan selalu menyayangi kamu. Anakku, mulai sekarang belajarlah yang giat
dan jadilah anak yang baik, ibu hanya berharap itu dari padamu. Ibu sangat
mencintaimu anakku’.” Keduanya pun menangis tersedu-sedu lalu pulang kembali ke rumah.
Sejak saat itu, Miki pun berubah menjadi anak yang baik hari dan rajin bekerja.
No comments:
Post a Comment